Rabu, 19 Agustus 2015

Australian Culture: Australian Exhibition Day

Hai! Akhirnya aku kembali lagi nih menulis blog ini. Kali ini ceritanya bukan tentang aku mengajar, namun tentang kebudayaan disuatu negara atau bisa dikatakan sebagai benua. Yup! Apalagi kalau bukan Australia.

Australia adalah suatu negara yang satu-satunya negara sekaligus benua

Selasa, 14 April 2015

Pertemuan Keempat Ke Komunitas Rentan: CB Interpersonal Development

Hari ke-5 Pertemuan Ke-4...

Tak terasa ini adalah pertemuan yang terakhir buat kelompok kami mengajar dan memberikan penyuluhan untuk keluarga ibu Sri. Waktu berjalan begitu cepat sehingga kami tidak menyadarinya.. Seharusnya tanggal 4 April 2015 kemarin kami sudah selesai namun karena beberapa dari kami ada kesibukan lain jadilah kami mengganti harinya menjadi tanggal 11 April 2015. Dan seperti biasa kemarin kami melanjutkan kegiatan terakhir kami, yaitu memberikan penyuluhan dan mengajar. Tapi sebelum mengajar, kami memberikan penyuluhan. Beberapa minggu yang lalu aku dan Chrisel sudah memberikan penyuluhan dan kali ini yang memberikan penyuluhan adalah Charin dan Rahka mengenai "Waspada Demam Berdarah". Alasan kami melakukan penyuluhan tentang DBD adalah karena waktu kemarin kami ke rumah ibu Sri ada jentik nyamuk yang hinggap di ember di kamar mandi ibu Sri. Setelah sudah memberikan penyuluhan, kami melanjutkan kegiatan mengajar kami. Awalnya aku kira, aku tidak bisa mengajar dikarenakan Hilal tidak ada di rumah, jadi aku memutuskan hanya memfoto Chrisel, Charin dan Rahka yang sudah mengajar lebih dulu, tapi tiba-tiba Hilal datang dan jadilah aku mengajar dia.
Sebelum mulai belajar aku kembali menanyakan padanya soal tugas yang aku berikan, dan benar saja saat aku tanya dia hanya menjawabnya dengan tersenyum dan kemudian aku periksa dan dia belum mengerjakannya. Aku sempat menanyakan kenapa dia tidak mengerjakannya... dan ya, dia menjawabnya dengan tersenyum. Baiklah aku langsung membahas tugas yang aku berikan untuk menjadi PR bersama dia. Selesai mengajar, tiba-tiba hujan turun.. akhirnya sambil menunggu hujan reda kami memutuskan untuk mengajarkan lagu bahasa Inggris lagi yang berjudul "Head, Shoulders, Knees & Toes". Disaat menyanyikan lagu ini mereka mengalami kesulitan, meskipun begitu mereka tetap menikmatinya.
Liriknya:
Head, shoulders, knees and toes,
Knees and toes.
Head, shoulders, knees and toes,
Knees and toes.
Eyes, and ears, and mouth,
And nose.
Head, shoulders, knees and toes,
Knees and toes.
Oh iya, tadinya kami ingin memberikan hadiah kepada mereka, sayangnya si Rahka tidak membawanya. Jadinya kami akan kembali lagi untuk memberikan hadiah tersebut sebagai kenang-kenangan. Setelah itu kami melakukan foto bersama untuk yang terakhir kalinya dan kali ini ibu Sri ikut berfoto bersama kami. Berikut ini foto kegiatan terakhir yang kami lakukan:
Saat aku mengajari Hilal tugas yang ia tidak kerjakan
Saat mereview beberapa materi








Sedikit materi tambahan



Chrisel mengajari lirik lagunya


























-THE END-

Sabtu, 11 April 2015

Kunjungan ke Toko Buku Untuk Anak Yang Kami Ajarkan + Pertemuan Ketiga Ke Komunitas Rentan: CB Interpersonal Development

Sebelum memasuki hari ke-4 pertemuan ke-3...

Sebelumnya, kami berdiskusi untuk merencanakan akan pergi ke toko buku mana dan kapan. Setelah kami dapat jawabannya, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke toko buku hari Senin, 23 Maret 2015 siang karena kebetulan hari Senin adalah jadwal aku, Chrisel dan Charin libur sedangkan Rahka masuk. Kenapa kami memilih siang? Supaya Rahka bisa datang menyusul sehabis dia kelar kuliah. Aku, Chrisel, Charin dan Rahka, pergi ke toko buku bertujuan untuk membelikan buku untuk anak-anak yang kami ajarkan sebagai kenang-kenangan dan akan kami berikan di pertemuan akhir. Kita mencari buku yang pas untuk usia mereka dan juga sesuai dengan materi yang kami ajarkan, awalnya kami kesulitan mendapatkan buku yang kami cari, bukan karena buku tersebut tidak cocok hanya saja harganya sangat mahal, kami tidak punya uang sebanyak itu. Akhirnya kami mencari lagi dan akhirnya kami menemukan buku yang kami cari dengan harga yang bisa kami jangkau. Lalu setelah itu kami membungkusnya menggunakan kertas kado dan siap kami berikan di pertemuan akhir. Ini ada beberapa foto saat kami pergi ke toko buku Gramedia:

Charin, Aku, Chrisel (Kiri ke Kanan)
Rahka, Aku, Chrisel (Kiri ke Kanan)


Bukunya sudah kami sampul


































Hari Ke-4 Pertemuan Ke-3...

Pertemuan kami yang ke-3, yaitu hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015, kami melanjutkan kegiatan mengajar kami lagi seperti biasa. Tapi di hari ketiga ini ada tambahan bukan mengajar saja seperti di pertemuan 1 dan 2, melainkan kami memberikan materi tambahan seperti materi penyuluhan. Materi penyuluhannya ialah bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar serta saat-saat seperti apa saja kita wajib mencuci tangan. Sebelum kami mulai mengajar, kami memberikan penyuluhan kepada ibu Sri dan ketiga anaknya, yakni Astrid, Gilang dan Hilal. Sayangnya pada saat itu Lian tidak ada dikarenakan dia sedang belajar kelompok bersama temannya untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Kenapa kami tiba-tiba memberikan penyuluhan? Karena dosen CB kami meminta kami untuk tidak hanya fokus mengajar saja tetapi menyuruh kami untuk memberikan penyuluhan, terserah penyuluhan apa yang terpenting memberikan penyuluhan, jadilah kelompok kami memberikan penyuluhan mencuci tangan yang baik dan benar.
Nah, kami akhirnya membagi tugas, seperti di pertemuan ketiga ini aku dan Chrisel melakukan penyuluhan mencuci tangan sedangkan Charin dan Rahka melakukan penyuluhan yang lain di pertemuan terakhir nanti. Setelah kami memberikan penyuluhan, kami akhirnya langsung mempraktekannya. Dimulai dari Astrid, Gilang dan kemudian Hilal agar mereka bisa mengingat bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan supaya mereka bisa mempraktekannya setiap hari.
Setelah sesi penyuluhan selesai, kami kembali mengajar. Sayang sekali Lian belum juga pulang dan akhirnya hanya Astrid, Gilang dan Hilal yang kami ajarkan. Seperti biasa aku kembali mengajar Hilal bahasa Inggris, tapi sebelumnya aku melakukan review sebelum lanjut ke materi selanjutnya. Setelah itu aku memberikan Hilal materi baru, seperti bagaimana mengucapkan Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam dalam bahasa Inggris; Nama-nama hari dalam bahasa Inggris; Dan memberikan kosa kata baru, seperti sekolah, rumah, gedung, kantor, saya, kamu, dia laki-laki/perempuan, mereka, kami, dll. Setelah itu, aku kembali mengetest Hilal seberapa banyak materi yang dia bisa ingat, dan seperti biasa dia selalu malu dan ragu untuk menyebutkan (mungkin karena dia kesulitan mengucapkannya). Tapi aku selalu mengajarinya pelan-pelan dan juga membuat dia rileks agar tidak perlu malu dan juga agar dia tidak bosan dengan memberikan dia sedikit pertanyaan, seperti apa yang dia suka, di sekolah dia melakukan apa saja saat sedang istirahat dan memberikan Hilal motivasi. Hitung-hitung memperkenalkan mereka lagu anak-anak dalam bahasa Inggris, kami memilih lagu "I Love You" dari Barney and Friends dikarenakan liriknya yang mudah dan juga gampang untuk dinyanyikan. Sebelum menyanyikan lagu "I Love You", kami terlebih dahulu mengajari mereka cara menyanyi yang benar, setelah itu mereka mengikuti kami bagaimana cara pengucapan yang benar.
Liriknya:
I love you You love me
We're a happy family
With a great big hug and a kiss from me to you.
Won't you say you love me too
Tidak hanya bernyanyi, kami juga memberikan mereka gerakan saat menyanyikan lagu "I Love You" agar mereka lebih semangat. Saat kami sedang menyanyikan lagu Barney and Friends, tiba-tiba Lian pulang dan jadilah dia ikut bergabung bersama kami. Meskipun dia tidak mengikuti sebelumnya namun dia bisa langsung mengikutinya dengan baik. Dan setelah itu kami berfoto bersama dan tak terasa waktu sudah semakin sore, akhirnya kami memutuskan untuk pamit pulang, tapi sebelumnya aku sudah memberikan Hilal tugas untuk dia kerjakan, supaya aku tahu sudah sejauh mana dia bisa. Berikut ini kegiatan yang kami lakukan.

Saat Chrisel memberikan penyuluhan
Saat Chrisel menjelaskan













Giliran saya yang memberikan penyuluhan

Giliran aku yang menerangkan













Bersama-sama mempragakan cara mencuci tangan






Astrid mempraktekan cara mencuci tangan









Saat Hilal membaca
Suasana saat mengajar







 



Kedua Gilang yang mempraktekan












Saat Chrisel mengetest Gilang




Terakhir giliran Hilal yang mempraktekan











Aku memberitahu cara membaca yang benar
Aku mengetest Hilal














Saat Chrisel mengajari cara nada dan pengucapan

Materi yang saya ajarkan













Saat kami memperagakan bersama-sama






Saya memberikan Hilal tugas






















Foto Bersama



Love Style





To be continued.....

Jumat, 10 April 2015

Pertemuan Kedua Ke Komunitas Rentan: CB Interpersonal Development

Hari Ke-3 Pertemuan Ke-2...


Kegiatan sebelumnya... Di hari ke-2 kami melakukan pertemuan pertama, kami hanya mengajar Gilang saja, karena anak-anak ibu Sri semua sedang sekolah. Lalu kami memutuskan untuk mengganti hari dimana semua anak-anak ibu Sri semuanya bisa berkumpul. Jadilah kami memilih hari sabtu sebagai hari kami untuk melakukan pertemuan sekaligus mengajar untuk seterusnya. Jadi tepat di hari Sabtu, 14 Maret 2015 adalah hari kedua kami untuk mengajar anak-anak ibu Sri, sekaligus sebagai pertemuan pertama aku (Gladys), Charina, Rahka untuk mengajar Hilal, Astrid dan Lian, sedangkan Gilang adalah pertemuannya yang kedua bersama Chrisel. Karena, aku, Charina, Rahka baru pertama mengajari mereka jadi kami menambah waktu kami untuk mengajari mereka sebagai ganti di hari pertama karena kami tidak bertemu dengan mereka.
Sebelum kami pergi ke rumah ibu Sri, kami menyempatkan diri untuk membeli beberapa snack untuk anak-anak ibu Sri dimana kami akan memberikan mereka snack tersebut bila mereka bisa menjawab pertanyaan yang kami berikan. Snack yang kami beli tidak banyak, kami hanya membeli 4 Top dan 1 bungkus permen Mentos. Setelah kami membeli snack tersebut, kami langsung melanjutkan ke rumah ibu Sri. Saat kami jalan menuju rumah ibu Sri, kami bertemu dengan Gilang dan Hilal yang sedang bermain dan dia langsung mengikuti kami menuju rumahnya dan mereka langsung siap untuk kami ajarkan. Terutama Hilal, awal kami bertemu dia tidak berani berbicara ataupun melihat kami, tapi di pertemuan kedua ini kami semua terkejut ketika dia siap untuk belajar bersama dengan ku dan tidak malu lagi seperti awal kami bertemu.
Akhirnya, kami memulai belajar kami. Chrisel kembali mengajar Gilang, Gladys mengajar Hilal, Charin mengajar Astrid dan Rahka mengajar Lian. Berhubung ruangannya kecil, jadi kami berpencar dimana Chrisel dan aku di rumah ibu Sri sedangkan Charin dan Rahka di rumah neneknya Gilang. Sama seperti di pertemuan pertama saat saya mengajari Gilang, di pertemuan kedua ini saya memberikan materi yang sama seperti materi Gilang. Saya mengajari Hilal nama-nama buah, alphabet A-Z, angka 1-10, beberapa nama binatang, serta memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Setelah mengajari Hilal aku langsung mencoba mengetes Hilal apa yang sudah kami pelajari, dengan syarat kalau Hilal bisa menjawab pertanyaan yang aku berikan aku akan memberikan dia snack yang tadi kami sudah beli sebelumnya. Dipertanyaan pertama Hilal seperti malu-malu karena dia tidak bisa menjawab tapi saat saya bilang "kalau Hilal bisa menjawab akan kakak berikan permen" lalu setelah itu aku memberikan dia kesempatan kedua untuk kembali mengingat. Sesudah itu aku kembali mengetesnya dan dia bisa menjawabnya dan seperti janjiku, aku memberikan dia permen, begitupun seterusnya.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, kami akhirnya mengakhiri kegiatan mengajar kami. Tapi aku kira Charin dan Rahka sudah selesai ternayata mereka belum kelar, jadilah aku dan Chrisel menunggu mereka sampai selesai, tapi sambil menunggu mereka Chrisel sempat mengajak ibu Sri mengobrol, kemudian aku juga sempat mengajak ngobrol Hilal tentang kegiatannya di sekolah, pelajaran apa yang dia bisa, siapa guru bahasa Inggrisnya dan siapa di kelasnya yang paling pintar. Setelah itu akhirnya Charin dan Rahka selesai dan kami memutuskan untuk pulang tapi seperti biasa kami berpamitan kepada ibu Sri dan anak-anaknya dan aku juga sempat mengingatkan Hilal untuk terus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari dan menyuruhnya untuk juga bertanya pada abangnya Gilang karena materi kami tidak jauh beda dan bisa dikatakan sama. Dan seperti biasa, ini ada beberapa foto yang kami ambil selama kami mengajar.

Saat aku menanyakan Hilal dia ingin belajar apa
Aku membuat materi yang dia ingin pelajari

Saat Hilal membaca dalam bahasa Inggris



















 












Saat mengajari Hilal cara mengucapkan dalam bahasa Inggris




Saat Hilal membaca



























Hasil yang tadi Hilal kerjakan







Materi yang saya ajarkan


























Snack untuk masing-masing anak bila bisa menjawab soal















Saat aku mengetes pengetahuan Hilal













Hilal, Aku, Gilang (Kiri ke Kanan)




















To be continued.....

Sabtu, 04 April 2015

Pertemuan Pertama Ke Komunitas Rentan: CB Interpersonal Development

Hari Ke-2 Pertemuan Pertama...

Sebelumnya kami melakukan survey tempat yg dilakukan pada hari Jumat tanggal 6 Maret 2015 bersama kelompok kami yang terdiri dari Gladys, Chrisel, Charina dan Rahka. Lalu pada tanggal 11 Maret 2015 kami melakukan pertemuan pertama sekaligus perkenalan kepada keluarga tersebut. Dimana kami bertemu keluarga tersebut karena kami ditunjukkan pada warga yang berada disekitar situ. Tepatnya ada seorang ibu yang kebetulan sedang lewat dan ibu itu bertanya kepada kami dan kami menjawab kalau kami mencari rumah yang kira-kira bisa kami bantu dan memiliki anak untuk bisa kami ajarkan. Dan ibu itu pun menunjukkan tempatnya dan jadilah kami bertemu dengan keluarga Ibu Sri Sulastri. Lalu kami berkenalan dengan Ibu Sri Sulastri, beliau sangat ramah dan langsunglah kami mengutarakan tujuan dari kedatangan kami, yaitu untuk membantu anak-anak mereka belajar bahasa Inggris. Dan mendengar hal itu ibu Sri langsung menerima tujuan kami dengan senang hati. Ibu Sri adalah seorang ibu rumah tangga, sementara suaminya, Bapak Rifan bekerja serabutan, dan terkadang menjadi tukang cat.
Kami beruntung bahwa ternyata ibu Sri memiliki 4 orang anak, yaitu anak pertama mereka bernama Lian (Kelas 1 SMP), anak ke-dua bernama Astrid (Kelas 4 SD), anak ke-tiga Gilang (Kelas 2 SD), dan anak ke-empat bernama Hilal (Kelas 1 SD). Dimana mereka semua dapat pelajaran Bahasa Inggris tapi hanya Gilang yang mata pelajaran Bahasa Inggrisnya dihapuskan di sekolahnya hanya waktu Gilang kelas 1 dia belajar Bahasa Inggris di sekolahnya lalu kelas 2 dia sudah tidak dapat pelajaran Bahasa Inggris lagi. Sedangkan Lian, dia merasa kesuliatan dalam Bahasa Inggris karena dia masih belum mengerti. Jadi inilah kesempatan kami untuk mengajari mereka Bahasa Inggris, di samping itu mereka termasuk golongan keluarga yang tidak mampu. Lalu dipertemuan ini kami hanya mengajar 1 anak saja, yaitu Gilang. Kenapa? Karena, anak ibu Sulastri yang lainnya sedang sekolah dan mereka pulang sore. Jadilah kami mengajar Gilang bergiliran dimulai dari Chrisel, Aku, lalu Charina, lalu bergantian lagi. Kami mengajarkan Gilang Bahasa Inggris dasar, dimulai dari cara membaca angka dalam Bahasa Inggris kemudian alphabet dan mengajarkannya beberapa kosa kata beberapa binatang dalam Bahasa Inggris, hingga mengenalkan diri dalam Bahasa Inggris. Gilang termasuk anak yang mudah sekali diajari dan itu juga terbukti bahwa dia sangat menyukai dan ingin tahu lebih lagi tentang Bahasa Inggris. Kami juga melihat hasil ulangan Gilang dan nilainya bagus dan ibu Sri mengatakan bahwa Gilang anak yang pintar dibanding kakaknya.
Lalu saat kami sudah selesai mengajar Gilang, anak ibu Sri yang ke-dua yang bernama Astrid pulang. Dan kamipun berkenalan, tapi sesudah itu Astrid akan lanjut lagi untuk pergi ke Madrasah. Kemudian, kami berembuk untuk memutuskan siapa yang akan mengajar Lian, Astrid, Gilang dan Hilal. Setelah selesai berdiskusi jadilah Lian diajar oleh Rahka, Astrid oleh Charin, Gilang oleh Chrisel dan Hilal oleh aku sendiri (Gladys). Tapi saat kami sedang berdiskusi, tiba-tiba Hilal pulang sehabis mengantar kakaknya, Lian, disitu kami berkenalan tapi dia masih malu-malu, dan kami terus membujuknya untuk mau berbicara meskipun masih lewat perantaranya, yaitu ibunya, dan kami sampai membujuknya. Hilal itu beda sekali dengan abangnya Gilang yang langsung cepat akrab, tapi mungkin dia malu karena dia belum mengenal kami. Tapi kami berharap dipertemuan selanjutnya dia sudah tidak malu lagi. Dan akhirnya kamipun izin pulang kepada ibu Sri dan anak-anaknya karena waktupun sudah sore. Dan ini ada beberapa foto yang kami ambil di pertemuan pertama ini:

Ini ibu yang memberitahu rumah ibu Sri
Charina, Chriselia, Gladys














Kondisi rumah ibu Sri



Chrisel saat mengajari Gilang














Giliranku yang mengajar Gilang




Saat ibu Sri memeriksa hasil ujian Gilang










Giliran Charin yang mengajari Gilang














Ini hasil yang kami ajarkan















Setelah kami selesai mengajari Gilang





























To be continued.....